Workshop Karya Tulis Ilmiah

school work, write, still life-851328.jpg

ppiistanbul.com- 16/05/2020, 15.00 (GMT+3)

penulis:Fauzul Azhim| editor: Hamdy

ISTANBUL, PPIISTANBUL.COM –,Sabtu, 16 Mei 2020 Divisi Pengembangan Akademik PPI Istanbul mengadakan workshop karya tulis ilmiah melalui aplikasi Zoom. Acara ini diselenggarakan oleh PPI Istanbul yang bekerjasama dengan PCIM Turki, dan ISAS. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan budaya literasi kaum millenial khususnya para pelajar diaspora yang berada di Turki.

Workshop kali ini dibawa oleh Salahuddin Alaydrus, SE sebagai moderator dan Jelang Ramadhan, M.Si sebagai pemateri.

Acara dibuka dengan perkenalan diri Jelang dengan pengalaman dan berbagai prestasi yang ditorehkan mulai dari karir di dunia penulisan hingga publikasi yang telah diterbitkan.

Sesi pertama, narasumber  menjelaskan mulai dari hal yang paling fundamental “kenapa menulis?” “guna menyelaraskan pengetahuan yang dimiliki dan menyampaikannya melalui tulisan agar dapat menjadi pegangan publik dalam melihat atau menilai sehingga kebenaran yang utuh dapat didekati.” tuturnya. Karya tulis adalah segala sesuatu berupa ide atau gagasan yang dituangkan menjadi tulisan menurut sifatnya karya tulis terbagi menjadi tiga; sastra, jurnal, dan karya tulis ilmiah sedangkan untuk genrenya fiksi dan non fiksi.

KTI (Karya Tulis Ilmiah) sangat berbeda dengan sastra karena KTI cenderung terikat oleh ketentuan. Pria pimpinan majalah ini menjelaskan bahwa ada 12 keuntungan menjadi penulis :

  • Menjadi pilar keempat demokrasi
  • Kebebasan yang sesungguhnya
  • Dibayar
  • Punya relasi banyak orang
  • Berfungsi sebagai sosial kontrol
  • Menuangkan isi pikiran
  • Penyambung lidah rakyat
  • Pengikat ilmu
  • Serba tahu
  • Menjadi bagian amar ma’ruf nahi munkar
  • Jalan pintas menuju pelayan publik
  • Hanya yang produktif yang akan diingat

Sesi kedua ditandai dengan tanya jawab anatara peserta dan pemateri, meskipun workshop ini secara online tak mengurangi antusias 32 peserta bahkan ada yang mengikuti dari tanah air. Pertanyaan menarik datang dari mas Ecky mahasiswa S2 Istanbul Sabahattin Zaim ia bercerita tentang pengalamannya terjun di jurnal akademi namun kurang ide “nah bagaimana cara ampuh mengasah ide mas?” tanyanya. Jelang menjawab “mengasah ide bisa dengan cara berinteraksi dan berdiskusi dengan orang yang sedepartmen tapi tidak harus dari lingkungan yang sama sehingga ide bisa terasah”.

Sesi terakhir adalah membuat tulisan. Para peserta yang hadir diberikan arahan untuk menulis dengan apa yang dijelaskan pemateri di layar kamera, hanya butuh waktu 10 menit untuk menyelesaikannya dan hasil karyanya dikirim ke email pemateri yang kemudian akan diberi feedback oleh pemateri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *